Green Culture Podcast

Sesi 3. Pendanaan Hijau

Peran Besar Infrastruktur

Sistem infrastruktur yang dirancang tidak untuk semua golongan masyarakat, akan sulit menjadi transportasi yang ramah lingkungan!

Hijau tak hijau sangat dipengaruhi infrastruktur yang dibangun. Itulah alasan sebuah perencanaan infrastruktur mempunyai pengaruh besar terhadap transportasi yang akan digunakan. Co-Host, Tory Damantoro dari Masyarakat Transportasi Indonesia Wilayah Jakarta mencontohkan Jalan Thamrin. Jalan yang kini memiliki pedestarian, pepohonan yang rindang, dan orang-orang hilir-mudik dengan berjalan kaki.

Tapi, ternyata, Jalan Thamrin tidak bisa digunakan untuk semua jenis transportasi. Mengapa? Dan, apa yang dimaksud pelayanan transportasi hijau? Mari bersama mendengarkan refleksi transportasi hijau bersama Co-Host dan Narator, Eka Satya Putra.

Budget Tracking Transportasi Hijau

Apa sih Budget tracking itu? Katanya diperlukan untuk mengetahui alokasi suatu anggaran terkait transpotrasi hijau. Termasuk membuat program yang berhubungan dengan lainnya. Jadi semua program bidang apa pun harus melalui budget tracking ini?

Menurut narasumber, para pelakunya harus mengetahui tentang belanja pokok dan belanja inti. Kategori apa yang termasuk dalam dua tipe belanja tersebut. Mungkinkah budget tracking dapat ‘mencium’ komposisi anggaran yang benar atau tidak? Lantas, apa input, output, dan outcome yang diharapkan dari Green Transportation, khususnya pengembangan angkutan umum?

Co-Host kali ini adalah Tory Damantoro dari Masyarakat Transportasi Indonesia.  Dia akan menggali lebih dalam mengenai budget tracking dari narasumber ahli: Dr. Joko Tri Haryanto. Selamat mendengarkan.

Refleksi Sektor Swasta

Aziz Armand, CEO PT. Indika Energy, Tbk pernah bercerita pandangannya terhadap industri hijau, “Kalau tidak sekarang,  bagaimana masa depan anak-anak kita nantinya?”

Tapi, Co-Host, Indah Budiani bilang itu belum cukup, karena masih terhitung individu, bukan gerakan besar. Prof. Damayanti, Host, menggorek Indah Budiani yang mewakili industri: apa saja yang akan dilakukan industri, apa yang menjadi kesulitan terkait klaim produk hijau, tahapan menuju hijau, dan banyak lagi.

Selamat mendengarkan episode refleksi kali ini, sambil minum kopi bersama orang tersayang.

Dampak Pajak Karbon Terhadap Sektor Swasta

Sektor swasta boleh-boleh saja mengubah line bisnis menjadi hijau. Namun, sudahkah mereka memahami skema perdagangan karbon, pungutan karbon, dan skema lainnya?

Sebab, tarif pajak akan berpengaruh pada harga perdagangan karbon. Jika Indonesia tidak melakukannya sekarang, maka produksi kita tidak akan kompetitif dan harganya akan sangat mahal.

Yuk, ketahui lebih lanjut tentang ini. Masih bersama Dr. Joko Tri Haryanto dan Indah Budiani, serta Eka Satya Putra, sang narator.

Episode ini adalah bagian pertama Green Industry dari putaran ketiga Green Culture Podcast.

Refleksi Tarian Perubahan

Episode Green Governance bagian kedua mengantarkan pada sebuah tarian. “Ya, perubahan itu harus menari,” ujar Eka Satya Putra.

Untuk berubah, mana yang harus diubah terlebih dahulu, sistem atau perilaku? Pertanyaan Prof. Damayanti, mengingatkan Co-Host Ahmad Arief dan Eka Satya Putra tentang pengalaman seorang camat  di Banyuasin yang menjalankan keduanya secara bersamaan.

Ikuti perbincangan refleksi tarian perubahan ini, tak hanya soal topik  di atas, tapi juga investasi berupa ide dan lainnya.

Transfer Anggaran Berbasis Ekologi

Apa yang dimaksud dengan transfer anggaran berbasis ekologi?

Ekologi dalam pengertian sebenarnya akan diterapkan dalam skema pemberian anggaran. Dan suatu hal baru, menyalurkan dana berdasarkan kinerja bupati yang paling baik. Dia pun akan menerima dana lebih banyak daripada lainnya. Berarti di sini ada kompetisi, tak hanya bicara problem dan urgensi setiap daerah tentang sampah, air bersih, udara, dan lainnya yang masuk dalam 5 cerminan problem utama. Tapi kinerja juga akan dilirik.

“Apa yang bisa mendorong propinsi atau daerah mengimplementasikan sistem tersebut?” tanya Ahmad Arief, Yayasan Relung Indonesia. Dengarkan jawaban dari Dr. Joko Tri Haryanto, narasumber ahli. Tak Ketinggalan, narator kita: Eka Satya Putra, yang akan memberikan insight untuk kita semua.

Pangan Tak Hanya Buat Mangan

Membahas pangan itu kompleks apalagi jika menghubungkannya dengan perilaku hijau. Namun, dari kerumitan yang terjadi di lapangan, siapa stakeholder yang dapat mempengaruhi perubahan hijau ini?

Jawaban Said Abdullah mungkin terabaikan dari lintasan-lintasan pikiran kita. Kata kuncinya: keragaman etnis Indonesia.

Pangan tak hanya bicara mangan enak, cara mendapatkan dan beli di mana, tapi ada kepintaran leluhur yang sering kali terlupakan atau tak terwarisi.  Simak lebih lanjut eposide kedua: refleksi tentang green farm bersama Prof. Damayanti, Said Abdullah, dan Eka Satya Putra.

Narator; Eka Satya Putra, CTSS — Host: Prof. Damayanti Buchori — Co-Host Said Abdullah.

Episode ini adalah bagian kedua Green Farm dari putaran ketiga Green Culture Podcast.

Anggaran Berdasarkan Kinerja Kepala Daerah

Kinerja kepala desa akan menjadi ukuran keberhasilan ketahanan pangan. Indeks kinerja mereka akan di-breakdown sampai ke tingkat menteri! Yuk, kita dengarkan lebih jauh. Dalam podcast ini, narasumber juga mengatakan soal “proyek keroyokan” atau proyek yang dikerjakan bersama-sama. Seperti yang udah-udah, proyek keroyokan selalu saja menyerong dari tujuan. Tapi, mengapa “keroyokan” menjadi sistem yang perlu dijalankan pada Green Farm ini? Bicara persoalan pertanian itu memang sangat luas, dari teknis sampai kebijakan, dari tataran konsumen sampai distributor, semuanya mempengaruhi anggaran. Lebih baik, kita simak penjelasan penuh gizi dari narasumber : Dr. Joko Tri Haryanto pada tema Green Farm episode kali ini, bersama Co-Host Said Abdullah.

Masa Depan Green Energi di Indonesia

Apakah green energy di Indonesia punya masa depan?

Traction Energy Indonesia belum lama ini menanyakan kepada publik mengenai sumber energi terbarukan. Jawaban yang diterima sungguh miris. Terlebih jawaban dari anak-anak muda yang menganggap bahwa batubara di Indonesia tidak pernah akan habis. Kenyataan apa lagi yang dibeberkan Co-Host Annisa Sekar Sari dari Traction Energy pada episode refleksi kali ini?  Silakan simak penuturannnya, ditemani Host kita, yaitu Prof. Damayanti Buchori, CTSS dan narator, Eka Satya Putra, CTSS.

Episode kali ini adalah bagian kedua Green Energy dari putaran ketiga Green Culture Podcast.

Pajak Karbon

Pajak karbon bakal hadir menjadi bagian hidup kita.

Pajak karbon atau carbon tax  akan diterapkan untuk mengubah perilaku industri. Sebab, ia akan menjadi berriel utama di Indonesia, bahkan dunia. Di Indonesia, kebijakan ini bukan revenue center dan akan dilakukan secara transisi, tidak mendadak, dan terjangkau, agar lingkungan bisa dipelihara bersama-sama dengan baik.

Tarif harga yang akan diterapkan nanti, tidak akan mengikuti “kehendak” dunia. Indonesia akan melihat berbagai dimensi, seperti sarana-prasarana, ekonomi, interaksi manusia yang ada terkait hal ini, dan banyak lagi. Pastinya negara tidak boleh bangkrut!  Jadi, bagaimana sebenarnya pajak karbon itu akan diterapkan, apakah seluruh masyarakat akan dikenakan atau hanya pelaku industri saja?

Karena ini persoalan penting, yuk dengarkan lebih jelasnya dari narasumber Dr. Joko Tri haryanto dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Host, Prof. Dr. Ir. Damayanti Buchori, M.Sc., kali ini ditemani Co-Host, Annisa Sekar Sari dari Traction Energy Asia. Pada akhir podcast, narator, Eka Satya Putra, CTSS, akan menutup dengan kesimpulan yang tajam mencerahkan. Podcast ini adalah episode Green Energy bagian pertama pada putaran ketiga Green Culture Podcast.